
Dua Pemain U23 Persik Kediri Dipinjamkan ke Liga 2 untuk Menambah Jam Main
Persik Kediri membuat langkah penting untuk perkembangan dua talenta muda mereka dengan meminjamkan Zikri Ferdiansyah dan Aulia Ramadhani ke dua klub Liga 2. Zikri ditugaskan ke PSMS Medan untuk bermain di Championship hingga akhir musim, sementara Aulia dipinjamkan ke Persikad Depok. Keputusan ini diambil setelah ada tawaran dari klub peserta Liga 2 yang ingin menambah jam pertandingan bagi kedua pemain U23 tersebut.
Detail pinjaman Zikri Ferdiansyah dan Aulia Ramadhani
Zikri Ferdiansyah, yang berasal dari Persiraja Banda Aceh pada musim 2024/2025, dipinjamkan ke PSMS Medan. Penempatan ini diharapkan bisa memberi Zikri peluang tampil reguler di kompetisi Championship, meningkatkan pengalaman bermainnya, serta membantu PSMS Medan menambah kedalaman skuad di barisan serang atau gelandang sesuai kebutuhan tim. Masa pinjaman berlangsung hingga akhir musim, memberi Zikri kesempatan membuktikan diri di level kompetitif yang tangguh.
Di sisi lain, Aulia Ramadhani berasal dari PSPS Pekanbaru pada awal musim ini. Ia dipinjamkan ke Persikad Depok untuk periode serupa. Langkah ini dibuat demi menambah jam tanding bagi Aulia, memberi ruang baginya untuk mengembangkan pola permainan, kecepatan, dan ketahanan fisik yang dibutuhkan di level Liga 2. Dengan bermain secara reguler, diharapkan Aulia bisa kembali ke Persik Kediri dengan peningkatan performa yang nyata.
Manfaat bagi semua pihak
Pinjaman pemain muda seperti Zikri dan Aulia punya banyak manfaat. Bagi Persik Kediri, langkah ini menjaga keharmonisan skuat inti sambil menyiapkan generasi penerus dengan lebih matang. Secara tidak langsung, materi latihan tetap kompetitif karena pemain-pemain muda ditempa lewat pertandingan sesungguhnya di kompetisi Liga 2.
Bagi PSMS Medan dan Persikad Depok, kehadiran dua talenta U23 Persik Kediri memberi solusi untuk menjaga kedalaman tim di tengah padatnya jadwal. Kedua klub bisa memanfaatkan kecepatan, teknik, dan semangat bermain Zikri dan Aulia untuk menambah variasi taktik dan opsi serangan. Selain itu, pengalaman bermain liga yang lebih kompetitif bisa mempercepat adaptasi para pemain muda ketika mereka kembali atau dipilih untuk skuad utama.
Untuk Persik Kediri sendiri, program pinjaman seperti ini adalah bagian dari perencanaan jangka panjang dalam pengembangan pemain muda. Dengan standar latihan yang tetap terjaga di rumah, para pemain dipantau oleh manajemen klub, dan jika performa mereka layak naik kelas, mereka bisa menjadi aset berharga di masa depan.
Bagaimana dampaknya bagi penggemar dan sepak bola lokal
Langkah Persik Kediri juga memberi warna baru bagi penggemar sepak bola Indonesia. Penempatan dua talenta U23 di kompetisi Liga 2 yang kompetitif memberi peluang bagi pendukung untuk melihat pemain muda lokal beraksi secara rutin. Ini tentu saja menambah antusiasme penyemaian talenta muda dan menjadi contoh nyata program pembinaan berkelanjutan yang bisa direplikasi oleh klub-klub lain.
Penggemar bisa mengikuti perkembangan Zikri dan Aulia melalui laporan pertandingan PSMS Medan dan Persikad Depok. Keduanya diharapkan bisa menunjukkan peningkatan performa, komunikasi tim, serta kontribusi gol atau assists yang menjadi bagian penting dari penilaian pelatih selama sisa musim berjalan.
Penutup
Dengan dua langkah pinjaman ini, Persik Kediri menunjukkan komitmen pada pembinaan pemain muda sambil menjaga competitive balance di level Liga 2. Baik Zikri maupun Aulia memiliki peluang besar untuk membuktikan kapasitasnya, dan keduanya beredar di liga yang tepat untuk mengasah kemampuan teknik serta permainan taktis. Kita tunggu bagaimana perjalanan mereka hingga akhir musim, serta bagaimana pengalaman di Liga 2 akan mempengaruhi kiprah mereka di masa depan bersama Persik Kediri.