
Timnas Indonesia Hadapi Kuwait & Lebanon: 11 Pemain BRIS Super League Jadi Andalan
Timnas Indonesia kembali fokus mempersiapkan diri untuk FIFA Match Day September 2025. Dalam daftar 27 pemain yang dipanggil untuk menghadapi Kuwait dan Lebanon, terlihat adanya kontribusi kuat dari BRIS Super League. Sepuluh bagian skuad nasional ini menunjukkan bagaimana kompetisi domestik berperan sebagai sumber talenta utama untuk Garuda, sambil tetap membuka peluang bagi pemain-pemain asing yang memperluas jam terbang di level internasional.
Dominasi BRIS Super League di skuad September 2025
Sejumlah 11 pemain dari BRIS Super League masuk dalam skuad Timnas Indonesia untuk dua laga persahabatan pada bulan September. Kekuatan BRIS Super League terlihat jelas, dengan Dewa United menjadi kontributor terbanyak melalui tiga pemainnya: Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, dan Stefano Lilipaly. Kehadiran trio ini memberi keseimbangan antara kreativitas, kecepatannya, serta pengalaman internasional yang dibutuhkan Garuda untuk bermain melawan tim-tim kuat di tingkat Asia dan dunia.
Selain Dewa United, beberapa klub juga memberikan sumbangan penting. Persib Bandung memasok Marc Klok dan Beckham Putra, sedangkan Persija Jakarta menghadirkan Jordi Amat dan Rizky Ridho. Malut United juga berperan lewat Yance Sayuri dan Yakob Sayuri. Kehadiran para pemain dari berbagai klub ini menunjukkan bagaimana kompetisi domestik menjadi gudang bakat yang relevan untuk kebutuhan skuat nasional dalam periode FIFA Match Day.
Di balik layar, dua slot kiper juga diisi oleh talenta dalam negeri. Nadeo Argawinata dari Borneo FC dan Ernando Ari Sutaryadi dari Persebaya Surabaya dipilih untuk menjaga gawang Garuda. Penempatan dua penjaga gawang ini menegaskan fokus pelatih dan staf teknis pada kesiapan lini belakang serta kestabilan performa di momen-momen penting pertandingan persahabatan tersebut.
Profil singkat: 27 pemain, 15 bermain di luar negeri
Selain pemain yang berkarier di BRIS Super League, ada 15 pemain Timnas Indonesia yang saat ini bermain di liga luar negeri. Di Italia, Jay Idzes membela Sassuolo, sedangkan Emil Audero bermain untuk Cremonese. Di Jerman, Kevin Diks mewakili Borussia Mönchengladbach. Keberadaan pemain-pemain ini menambah variasi pengalaman kompetitif skuat nasional, memperkaya opsi permainan, dan menjadi acuan bagi talenta domestik tentang standar profesional yang diharapkan di turnamen internasional.
Situasi menarik lainnya adalah status Thom Haye, yang saat ini tidak memiliki klub. Keberadaan Haye sebagai eks-bintang liga Eropa memberi gambaran soal dinamika sepak bola nasional: seseorang bisa berada di puncak karier, namun tetap harus menghadapi fase transisi. Timnas menunjukkan bahwa fokus utama tetap pada persiapan tim dan integrasi semua pemain yang tersedia dalam periode FIFA Match Day.
Jadwal FIFA Match Day: Indonesia vs Kuwait & Lebanon
Jadwal resmi FIFA Match Day untuk Indonesia adalah melawan Kuwait pada 5 September dan melawan Lebanon pada 8 September. Kedua pertandingan akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo dengan waktu kick-off pukul 20:30 WIB. Kuwait berada pada peringkat FIFA 138, sementara Lebanon berada di peringkat 112. Dua laga ini menjadi ujian penting bagi skuat Garuda untuk menilai perkembangan taktik, kebersamaan tim, serta kesiapan fisik dan mental menjelang kompetisi yang lebih panjang di kalender internasional.
Daftar 11 Pemain BRIS Super League yang memperkuat Timnas
- Nadeo Argawinata – Borneo FC
- Ernando Ari Sutaryadi – Persebaya Surabaya
- Jordi Amat – Persija Jakarta
- Rizky Ridho – Persija Jakarta
- Marc Klok – Persib Bandung
- Beckham Putra – Persib Bandung
- Ricky Kambuaya – Dewa United
- Egy Maulana Vikri – Dewa United
- Stefano Lilipaly – Dewa United
- Yance Sayuri – Malut United
- Yakob Sayuri – Malut United
Pengumuman pemanggilan ini menandai momen penting bagi para pemain BRIS Super League yang berhasil menembus skuat nasional. Marc Klok mencatatkan dirinya sebagai satu-satunya pemain yang dipanggil untuk pertama kalinya oleh pelatih Patrick Kluivert, sebuah pengakuan atas kerja kerasnya di level klub. Sementara itu, para pemain BRIS yang telah mapan di level internasional menunjukkan kesiapan mereka untuk membentuk lini tengah yang solid, menambah kedalaman skuad, dan memberikan opsi taktis pada pelatih.
Keberagaman latar klub dan pengalaman internasional para pemain ini menunjukkan bahwa timnas Indonesia sedang membangun fondasi yang lebih kuat untuk menghadapai kompetisi regional dan turnamen besar di masa depan. Dengan fokus pada kombinasi talenta BRIS Super League dan pengalaman bermain di luar negeri, Garuda berharap bisa menunjukkan peningkatan performa, kedekatan tim, serta semangat kompetitif yang tinggi di bawah pemandu pelatih baru.