
Persita Tahan Imbang Madura United: Karakter Tim Jadi Energi Menuju Laga Berikutnya
Pekan ketiga kompetisi Super League menghadirkan cerita yang cukup berarti bagi Persita Tangerang. Di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, mereka berhasil menahan Madura United dengan skor 1-1. Hasil ini bukan sekadar angka di papan skor, melainkan cerminan karakter tim yang tidak mudah menyerah meski bermain di tekanan jauh dari home base. Pelatih Persita, Carlos Pena, menekankan bahwa timnya menunjukkan pola kepemimpinan diri dan determinasi yang layak diapresiasi karena mampu bangkit setelah tertinggal.
Secara khusus, Pena menyoroti dinamika gol Madura United yang lahir lewat penalti. Menurutnya, ada beberapa keraguan terkait keputusan tersebut, dan ia berharap wasit mempertimbangkan evaluasi VAR untuk memastikan keadilan di lapangan. Meski begitu, fokus Pena bukan pada pembenaran, melainkan bagaimana timnya menanggapi provokasi pertandingan dengan tetap menjaga ritme sepak bola mereka.
Pertandingan berjalan sengit sejak awal. Madura United berhasil unggul terlebih dahulu melalui sebuah pelanggaran di kotak penalti, namun Persita tidak menyerah. Pada babak kedua, tim tamu lebih agresif dalam membangun serangan balik dan memanfaatkan bola-bola mati sebagai senjata utama. Dari situ, Persita mampu menciptakan peluang-peluang berbahaya lewat set pieces, situasi yang sering jadi momen penentu ketika tempo permainan sedang rendah. Peluang-peluang itu akhirnya membuahkan hasil, saat Persita berhasil menyamakan kedudukan dan menjaga garis pertahanan tetap rapat meski usaha Madura United terus mencoba membalikkan keadaan.
Menurut Pena, ada keanekaragaman kontribusi dari para pemain yang patut diproteksi: kerja sama lini belakang yang lebih kompak, midfeld yang lebih tenang mengatur ritme, dan lini serang yang tetap menunjukkan peluang berbahaya meski tanpa gol kemenangan. Ia menyebut, “Usaha dan komitmen luar biasa dari semua pemain adalah kunci utama hasil imbang ini. Mereka menunjukkan bahwa kami punya karakter untuk bertahan dan mencari peluang meski situasinya menantang.”
Hasil satu poin ini dipandang Pena sebagai modal positif jelang laga kandang berikutnya melawan Semen Padang. Pertandingan kandang sering jadi penentu arah untuk sebuah tim, dan bagi Persita, poin ini bisa menjadi pijakan untuk memperbaiki ritme, meningkatkan kepercayaan diri, serta memperkuat kepercayaan fans bahwa tim ini bisa bersaing dengan tim-tim besar. Selain itu, Pena juga menegaskan bahwa persiapan tidak berhenti di sini. Mereka sudah mulai menatap pertarungan melawan tim-tim kuat seperti Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya, dua klub yang akan menjadi tolak ukur bagi kemampuan Persita di level kompetisi nasional.
Secara singkat, hasil imbang di Pamekasan memberi beberapa pesan penting bagi Persita. Pertama, karakter tim—ketika menghadapi rintangan, tidak mudah menyerah dan tetap fokus pada rencana permainan—adalah aset berharga yang dapat mereka bangun di setiap laga. Kedua, set pieces menjadi peluang yang bisa dimaksimalkan, khususnya ketika ritme permainan sedang terjeda. Ketiga, laga-laga selanjutnya, termasuk uji tanding melawan tim-tim papan atas seperti Persija dan Persebaya, akan menjadi kesempatan bagi Persita untuk membuktikan konsistensi mereka.
Karakter Tim: bangkit dari keterpurukan
Pelatih Pena menilai bahwa respons tim setelah kebobolan adalah contoh nyata how to bounce back. Walau tertekan, Persita tidak kehilangan fokus. Mereka memanfaatkan momen yang ada untuk menata ulang pola permainan di babak kedua, menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Pembelajaran utama dari aksi imbang ini adalah pentingnya kedewasaan bermain di bawah tekanan, terutama saat bermain di kandang lawan dengan harapan besar dari pendukung setia.
Analisis momen kunci: set piece dan dugaan penalti
Gol Madura United melalui penalti menjadi topik pembicaraan utama. Pena menegaskan bahwa keputusan wasit patut dikaji ulang dalam hal kejelasan kejadian di lapangan, dan ada harapan bahwa VAR bisa memberikan pandangan lebih objektif. Sementara itu, peluang yang lahir dari set pieces menjadi panggung bagi Persita untuk menunjukkan kualitas eksekusi bola mati. Latihan khusus di sesi latihan jelang pertandingan berikutnya diyakini akan membantu mereka memanfaatkan momen-momen tersebut dengan lebih optimal.
Menuju laga berikutnya: fokus pada Semen Padang dan persiapan lawan tim besar
Hasil imbang ini memberi fondasi positif menjelang laga kandang melawan Semen Padang. Kemenangan atau setidaknya hasil imbang kontra tim yang tidak mudah selalu menjadi langkah penting dalam menjaga tren positif. Selain itu, rencana menghadapi tim-tim besar seperti Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya menuntut peningkatan level konsistensi, disiplin, dan kedalaman skuat. Pena menegaskan bahwa kerja keras, kepercayaan diri, dan fokus pada pertandingan berikutnya tetap menjadi mantra utama bagi Persita di sepanjang jalan kompetisi ini.
Penutupnya, meski tidak meraih tiga poin pada pertandingan ini, Persita menunjukkan bahwa mereka bisa menahan laju tim kuat dan mengambil pelajaran berharga untuk laga-laga berikutnya. Karakter tim yang kuat, kemauan untuk bangkit, serta kemampuan memanfaatkan peluang dari set pieces menjadi sinyal positif yang bisa mereka bawa ke pertandingan-pertandingan besar nanti. Dengan semangat seperti ini, penggemar Persita bisa menaruh harapan bahwa tim kesayangan mereka akan terus tumbuh dan bersaing di level yang lebih tinggi di musim ini.