
Miliano Jonathans: Sumpah WNI, Naturalisasi, dan Peluang Debut Timnas Indonesia
Miliano Jonathans adalah satu dari beberapa talenta muda sepak bola yang saat ini menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Pemain berusia 21 tahun ini lahir di Belanda dan sejak lama meniti kariernya di Negeri Kincir Angin. Kini, Miliano menatap perjalanan baru: naturalisasi menjadi warga negara Indonesia. Menurut Widodo, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) KemenkumHAM, upacara sumpah WNI Miliano direncanakan akan berlangsung di Jakarta pada 4 September. Informasi ini menegaskan bahwa langkah hukum menuju kewarganegaraan Indonesia berjalan sesuai rencana.
Sambil menunggu momen sumpah, Miliano sebelumnya tidak menghadiri upacara sumpah WNI di Den Haag pada 29 Agustus bersama Mauro Zijlstra dan para diaspora. Meski begitu, proses naturalisasi tetap berlanjut, dan upacara di Tanah Air menjadi bagian penting dari tahapan yang menjadikan ia eligible untuk mewakili Indonesia di level internasional.
Proses ini tidak berhenti pada sumpah WNI saja. Setelah mengucap sumpah, Miliano masih menjalani proses perpindahan federasi dari KNVB (Asosiasi Sepak Bola Belanda) ke PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). Perpindahan federasi ini dibutuhkan agar Miliano bisa memperkuat Timnas Indonesia secara resmi di kompetisi internasional. Langkah transisi federasi semacam ini umum terjadi dalam kasus pemain naturalisasi, karena syarat keikutsertaan di timnas bergantung pada status afiliasi dengan federasi nasional yang baru.
Di tengah dinamika tersebut, ada kabar positif lain dari lembaga negara. DPR RI Komisi X pada Agustus 2025 menyetujui naturalisasi Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans. Dukungan politik ini menjadi salah satu sinyal penting bahwa jalur hukum bagi kedua pemain tersebut semakin kuat, meski proses teknis di lapangan tetap berjalan.
Usia Miliano yang masih 21 tahun dan statusnya yang saat ini terkait dengan FC Utrecht menambah spekulasi mengenai kapan ia bisa benar-benar tampil untuk Indonesia. Banyak pengamat mengamati peluang Miliano untuk bergabung dengan skuad Tanah Air dalam FIFA Match Day September. Rencana pertandingan melawan Taiwan pada 5 September dan Lebanon pada 8 September di Surabaya menjadi ajang uji kemampuan yang sangat berarti bagi Miliano untuk menunjukkan kualitasnya di level internasional. Gelaran ini juga berfungsi sebagai persiapan menghadapi kompetisi yang lebih besar di masa mendatang.
Pelajaran penting dari kisah Miliano adalah bagaimana jalur naturalisasi olahraga bisa membuka peluang bagi talenta muda untuk berkontribusi bagi negara asalnya. Pengalaman bermain di lingkungan sepak bola Eropa diharapkan membawa kombinasi teknik, disiplin, dan pemahaman taktik yang bisa diterapkan di Timnas Indonesia. Fans sepak bola Indonesia tentu menantikan bagaimana perpaduan gaya bermain Belanda-Indonesia ini akan memperkaya skuat nasional, terutama dengan adanya dinamika baru di level profesional dan regulator yang mendukung proses naturalisasi.
Selain Miliano, nama Mauro Zijlstra juga menjadi bagian dari narasi serupa. Kedua pemain ini mendapat sorotan karena potensi kontribusinya terhadap tim nasional di masa depan. Sementara itu, bagi pecinta sepak bola lokal, pertemuan antara talenta muda berkarier di Eropa dan skuat nasional adalah contoh bagaimana langkah diplomatis dan administratif yang tepat bisa membawa perubahan positif bagi timnas Indonesia. Keputusan di tingkat legislator dan regulator menambah keyakinan bahwa jalur naturalisasi bisa berjalan mulus, asalkan semua bagian proses berjalan selaras: legalitas warga negara, perpindahan federasi, hingga kesiapan teknis di lapangan.
Singkatnya, 4 September bukan sekadar tanggal sumpah WNI semata. Ini adalah pintu masuk Miliano Jonathans ke jantung Timnas Indonesia, dengan peluang menampilkan dirinya di panggung FIFA Match Day September. Sambil menunggu kepastian teknis dan jadwal pertandingan, para penggemar sepak bola Indonesia patut menaruh harapan yang realistis: Miliano membawa peluang baru, didukung oleh proses hukum yang semakin mantap, dan semoga bisa menjadi bagian dari cerita sukses generasi muda Indonesia di kancah internasional.