
Laos U-23 Hadapi Kualifikasi AFC U-23 2026 dengan Skuad Muda Berusia Rata-rata 19
Laos U-23 siap melangkah ke kualifikasi AFC U-23 2026 dengan pendekatan unik: menelurkan skuad muda yang memiliki rata-rata usia sekitar 19 tahun. Tim nasional Lao ini akan memainkan pertandingan kualifikasi di Gelora Delta, Surabaya (Stadion Gelora Delta Sidoarjo), mulai Rabu malam, 3 September. Pelatih Ha Hyeokjun menegaskan bahwa persiapan sudah maksimal meski harus kehilangan salah satu pemain kunci yang bermain di Divisi 1 Vietnam. Fokus Laos pada fase ini adalah membangun pondasi bagi masa depan tim dengan pengalaman internasional yang berarti bagi para pemain muda.
Skuad muda berusia sekitar 19 tahun: bagaimana merespons tantangan?
Rata-rata usia sekitar 19 tahun adalah sinyal jelas bahwa Laos mengubah strategi jangka panjang. Alih-alih hanya mengejar hasil instan, program pemutakhiran skuad ini menekankan peningkatan kualitas teknis, kebugaran, dan kedewasaan saat menghadapi lawan-lawan regional yang kompetitif. Para pemain muda ini mendapat beban tanggung jawab untuk menunjukkan kemampuan mereka sejak dini, sambil tetap menjaga ritme tim dan pola permainan yang konsisten. Pelatih Ha Hyeokjun menegaskan bahwa proses pembelajaran di level U-23 menjadi prioritas utama, karena pengalaman internasional dalam turnamen seperti kualifikasi AFC U-23 2026 dapat mempercepat kematangan skuat Laos di panggung Asia.
Pengalaman internasional sebagai bekal bagi masa depan sepak bola Laos
Meski ada tantangan karena kehilangan satu pemain kunci yang bermain di Divisi 1 Vietnam, tim Laos bukan tanpa senjata. Banyak pemain muda yang telah memiliki jam terbang kompetitif dan program latihan intensif untuk meningkatkan kemampuan teknis, taktik, serta kemampuan bertahan dan menyerang pada level U-23. Pelatih Ha Hyeokjun menekankan bahwa pengalaman internasional yang mereka dapatkan dalam persiapan ini menjadi modal berharga ketika menghadapi tim-tim sekelas Asia Tenggara. Anantaza Siphongphan, salah satu pemain yang menjadi sorotan, menegaskan semangat tim yang tinggi dan tekad untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di panggung Asia, meski menghadapi dinamika kompetisi yang berubah-ubah.
Dinamika pelatih U-23 Indonesia menjadi perhatian, fokus Laos tetap pada persiapan sendiri
Tak bisa dihindari bahwa gelaran kualifikasi AFC U-23 juga menyorot dinamika di negara tetangga, terutama dengan perubahan pelatih di Indonesia U-23 dari Shin Tae Yong ke Gerald Vanenburg. Meskipun isu-isu seputar perubahan pelatih di negara lain kerap menjadi bahan perbincangan, Laos menegaskan komitmen untuk tetap fokus pada persiapan sendiri. Tim asuhan Ha Hyeokjun percaya bahwa konsistensi latihan, pemahaman taktik, dan kedewasaan bermain yang terbangun dari skuad muda akan menambah kualitas tim mereka sendiri tanpa terlalu terpengaruh dinamika di tempat lain.
Anantaza Siphongphan: semangat tim tinggi dan siap menunjukkan kemampuan
Seorang pemain muda Laos, Anantaza Siphongphan, mengungkapkan bahwa semangat tim sangat kuat. Ia menyatakan bahwa kompaknya barisan depan hingga lini belakang, serta solidaritas antarpemain, menjadi kunci utama menghadapi ujian di kualifikasi AFC U-23 2026. Siphongphan menekankan bahwa setiap latihan telah membangun kepercayaan diri untuk tampil lebih tenang di lapangan, menjaga ritme permainan, dan memanfaatkan setiap peluang yang muncul saat melawan Brasil Asia Tenggara seperti Indonesia dalam pertandingan pembuka.
Jadwal pembuka: Laos vs Indonesia di malam pertandingan pertama
Pertandingan pembuka Laos melawan Indonesia dijadwalkan untuk dimainkan pada malam hari, pada pertandingan pertama grup kualifikasi AFC U-23 2026. Gelora Delta Surabaya dipilih sebagai venue karena fasilitasnya yang memadai untuk level U-23 dan atmosfer kompetisi yang mendukung pengembangan talenta muda. Bagi Laos, laga pembuka ini bukan sekadar bentrok awal, melainkan kesempatan untuk menilai kekuatan tim sendiri, melihat bagaimana pola taktik yang telah dipelajari selama persiapan bisa diaplikasikan di lapangan, serta membangun kepercayaan diri para pemain muda untuk menapak ke level berikutnya. Para penonton bisa mengharapkan gaya permainan yang lebih rapi, pressing kompak, serta transisi cepat yang menjadi ciri tim-tim muda yang sedang berkembang.
Apa arti kualifikasi AFC U-23 bagi masa depan sepak bola Laos?
Turnamen kualifikasi ini dipandang sebagai pintu gerbang bagi regenerasi sepak bola Laos. Dengan memberi kesempatan kepada pemain muda untuk merasakan atmosfer kompetisi internasional sejak dini, Laos berharap membangun fondasi teknis yang lebih kuat, meningkatkan kualitas sepak bola di tingkat usia remaja, serta memperluas jaringan pengalaman di kancah Asia. Keberhasilan dalam kualifikasi tidak hanya soal hasil akhir, tetapi juga pertumbuhan individu pemain dan peningkatan kualitas tim secara keseluruhan. Jika program ini berhasil, Laos bisa melihat dampak positif dalam beberapa tahun ke depan, termasuk peningkatan kompetitif di level regional dan peningkatan partisipasi di ajang internasional usia muda.
Penutup: langkah berani menuju masa depan sepak bola Laos
Persiapan Laos U-23 yang menekankan skuad berusia muda, pola permainan yang terasah, serta kemampuan adaptasi di level internasional menjadi pesan utama. Meskipun kehilangan satu pemain kunci dan di tengah dinamika pelatih nasional tetangga, tim ini tetap menunjukkan tekad untuk tumbuh bersama. Hadapi kualifikasi AFC U-23 2026 dengan optimisme, Laos berupaya memanfaatkan turnamen ini sebagai ajang pembelajaran dan fondasi bagi kemajuan sepak bola negara tersebut. Dengan kerja keras di lapangan, peluang untuk meraih hasil positif di gelaran Asia tentu terbuka lebar, sambil menyiapkan generasi masa depan yang siap bersaing di level yang lebih tinggi.