
Zijlstra Bergabung Timnas Indonesia Senior: Harapan Baru di Surabaya
Pada 2 September 2025, Patrick Kluivert menyambut Mauro Zijlstra sebagai bagian dari timnas Indonesia di level senior setelah Zijlstra mengikuti sesi latihan di Lapangan C, Gelora Bung Tomo, Surabaya. Pemain berusia 20 tahun itu baru saja menyelesaikan proses naturalisasi menjadi WNI pekan lalu di Den Haag, bekerja sama dengan tiga rekan setim Timnas wanita Indonesia, Isabel Kopp, Pauline van de Pol, dan Isabelle Nottet. Langkah ini menambah kedalaman skuat Indonesia menjelang rangkaian pertandingan penting di bulan September.
Sejak awal, Zijlstra memang menargetkan jalur U-23. Ia diproyeksikan untuk bergabung dengan Timnas U-23 di bawah arahan Gerald Vanenburg untuk kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Namun, karena batas waktu pendaftaran yang mepet, rencana tersebut akhirnya bergeser. Alih-alih bergabung dengan tim U-23, Zijlstra diberi kesempatan untuk dicoba memperkuat timnas senior, sebuah langkah yang dinilai bisa memberi solusi jangka pendek bagi pelatih dan tim pelatih Indonesia yang tengah menyiapkan pertandingan FIFA Match Day.
Profil Zijlstra sendiri dianggap menarik oleh para pengamat dan pelatih. Ia bukan hanya datang dengan status naturalisasi, tetapi juga didapuk sebagai pemain yang bisa menambah variasi serangan Indonesia. Kluivert menegaskan bahwa Zijlstra memiliki peluang untuk tampil jika diperlukan, meski opsi-opsi lain di posisi serang tetap ada. Pernyataan ini menandai nuansa optimisme di skuat nasional menjelang uji coba internasional yang sangat dinanti di Surabaya.
Keberadaan Zijlstra di sesi latihan di Surabaya juga menjadi sinyal bahwa manajemen timnas tidak segan memberi peluang bagi pemain muda berbakat yang telah menempuh proses naturalisasi. Proses naturalisasi yang telah rampung merupakan bagian penting dari upaya memperkuat federasi dan timnas dalam menghadapi kompetisi regional maupun persaingan di level senior. Momen ini juga bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda Indonesia untuk mengejar impian bermain di level tertinggi, sambil tetap menjaga identitas nasional yang telah dipelaskan melalui proses naturalisasi.
Tak bisa dipisahkan, kehadiran Zijlstra datang tepat waktu menjelang FIFA Match Day yang dijadwalkan pada 5 September melawan Taiwan dan 8 September melawan Lebanon, keduanya digelar di Surabaya. Pertandingan-pertandingan tersebut menjadi platform penting untuk menguji skema permainan, sinkronisasi tim, serta integrasi pemain-pemain baru seperti Zijlstra ke dalam taktik nasional. Kluivert menilai bahwa kehadiran Zijlstra bisa memberi opsi serangan yang lebih segar dan meningkatkan daya gedor timnas ketika melawan lawan-lawan yang memiliki kualitas berbeda.
Meski begitu, perubahan ini tidak berarti semua janji-janji telah terwujud. Zijlstra masih harus melalui proses adaptasi bersama rekan-rekannya di timnas senior, membangun chemistry dengan para penyerang yang sudah ada, serta memahami budaya bermain timnas Indonesia. Debut kompetisi bisa saja menjadi momen penting bagi Zijlstra untuk menunjukkan bagaimana gaya bermainnya beradaptasi dengan ritme sepak bola Asia Tenggara. Sementara itu, para penggemar dapat menantikan kombinasi antara kecepatan, teknik, dan kejutan taktik yang bisa dibawa oleh kehadiran pemain naturalisasi ini.
Secara keseluruhan, kehadiran Mauro Zijlstra di skuat nasional bukan hanya soal menambah jumlah pemain, melainkan juga menambah kualitas dan opsi taktik bagi pelatih. Dengan dukungan publik di Surabaya dan kontinuitas program naturalisasi yang berjalan, timnas Indonesia memiliki peluang untuk memetakan strategi yang lebih fleksibel untuk masa-masa sulit ke depan. Kedepannya, fokus utama adalah bagaimana Zijlstra bisa menyesuaikan diri dengan gaya permainan Indonesia, membangun chemistry dengan rekan-rekannya, serta berkontribusi dalam membawa tim meraih hasil positif di turnamen dan pertandingan persahabatan di level internasional.
Langkah selanjutnya untuk Zijlstra adalah mengikuti seluruh sesi latihan dengan intensif, memperluas pengetahuan taktis, dan membuktikan kapasitasnya ketika kesempatan tampil tiba. Bagi para fans, ini berarti sebuah jalan baru untuk melihat bagaimana talenta-naturalisasi bisa memperkaya identitas sepak bola nasional. Sementara itu, supporter bisa menantikan gabungan antara pendalaman teknis, kekuatan fisik, dan semangat bermain kolektif yang menjadi ciri khas timnas Indonesia modern.