
DORTMUND, GERMANY - JUNE 28: Kasper Hjulmand, Head Coach of Denmark attends the press conference of Denmark at Football Stadium Dortmund on June 28, 2024 in Dortmund, Germany. (Photo by Christof Koepsel - UEFA/UEFA via Getty Images)
Kasper Hjulmand: Pelatih Denmark yang Siap Bawa Leverkusen ke Puncak
Dunia sepakbola Jerman kembali dihebohkan dengan kabar terbaru mengenai pergantian pelatih di Bayer Leverkusen. Setelah hanya dua pertandingan di Bundesliga, Erik ten Hag harus angkat kaki dari kursi panas pelatih klub yang berbasis di kota Leverkusen ini. Kini, sorotan beralih kepada Kasper Hjulmand, pelatih timnas Denmark yang dikabarkan semakin dekat dengan kesepakatan untuk mengambil alih tim berjuluk “Werkself” tersebut.
Profil Kasper Hjulmand: Dari Pemain ke Pelatih Sukses
Kasper Hjulmand bukanlah nama asing di dunia sepakbola Eropa. Lahir pada 9 April 1972, pria asal Denmark ini memulai kariernya sebagai pemain bertahan sebelum akhirnya harus pensiun dini di usia 26 tahun akibat cedera lutut yang parah. Namun, akhir bermain bola justru menjadi awal dari perjalanan gemilangnya di dunia kepelatihan.
Hjulmand memulai karier kepelatihannya dengan Lyngby pada tahun 2006 sebelum kemudian pindah ke Nordsjælland sebagai asisten pelatih. Kemampuannya dalam membangun tim mulai terlihat ketika ia berhasil membawa Nordsjælland meraih gelar Danish Superliga pertama mereka pada tahun 2012—prestasi yang cukup fenomenal mengingat anggaran klub yang termasuk paling rendah di liga.
Pengalaman di Bundesliga dan Timnas Denmark
Pengalaman Hjulmand di Bundesliga sebenarnya bukan hal baru. Pada musim 2014/2015, ia pernah melatih Mainz 05 sebagai penerus Thomas Tuchel. Awal yang cukup menjanjikan dengan delapan pertandingan tanpa kekalahan langsung membuatnya berada di posisi ketiga klasemen. Namun, performa tim kemudian menurun dan ia akhirnya dipecat pada Februari 2015 setelah hanya memenangkan satu dari 13 pertandingan terakhir.
Justru di timnas Denmark-lah nama Hjulmand semakin bersinar. Ditunjuk sebagai pelatih pada tahun 2020, ia berhasil membawa Denmark mencapai semifinal Euro 2020—turnamen yang penuh dengan cerita inspiratif setelah insiden Christian Eriksen. Di Euro 2024, Denmark kembali menunjukkan performa solid dengan lolos ke babak 16 besar sebelum akhirnya tersingkir oleh Jerman.
Tantangan di Bayer Leverkusen
Bayer Leverkusen bukanlah klub biasa. Sebagai juara bertahan Bundesliga yang baru saja meraih gelar pertama mereka dengan catatan tak terkalahkan sepanjang musim, tekanan untuk mempertahankan prestasi tersebut sangatlah besar. Erik ten Hag yang datang dengan reputasi gemilang dari Ajax dan Manchester United pun hanya bertahan tiga pertandingan.
Hjulmand akan menghadapi tantangan yang tidak mudah. Pertandingan pertamanya diprediksi akan melawan Eintracht Frankfurt pada 12 September mendatang—laga yang pasti akan menjadi ujian pertama bagi gaya kepelatihannya. Leverkusen saat ini membutuhkan stabilitas dan strategi jangka panjang setelah pergantian pelatih yang cukup sering dalam beberapa tahun terakhir.
Gaya Kepelatihan yang Cocok untuk Leverkusen
Salah satu kelebihan Hjulmand adalah kemampuannya dalam membangun tim dengan anggaran terbatas. Pengalamannya membawa Nordsjælland menjadi juara Denmark dengan sumber daya minim menunjukkan bahwa ia mampu bekerja secara efisien dan efektif. Gaya permainan yang ia terapkan di Denmark juga dikenal cukup atraktif dengan penekanan pada possession ball dan transisi cepat.
Kemampuan berbahasa Jerman yang ia pelajari selama melatih Mainz juga menjadi nilai tambah. Komunikasi yang lancar dengan pemain, staf, dan media Jerman akan memudahkan proses adaptasinya. Selain itu, pengalaman internasional yang ia dapatkan selama melatih timnas Denmark akan sangat berguna dalam menghadapi tekanan dan ekspektasi tinggi di Leverkusen.
Kompetisi dengan Pelatih Top Eropa
Bundesliga musim ini diwarnai dengan kehadiran pelatih-pelatih top Eropa. Dari Xabi Alonso yang masih membimbing Bayern Munich, hingga pelatih-pelatih muda berbakat seperti Edin Terzić di Borussia Dortmund. Hjulmand akan bersaing langsung dengan para pelatih yang sudah memiliki pengalaman lebih banyak di Bundesliga.
Namun, justru inilah yang membuat penunjukannya semakin menarik. Hjulmand membawa perspektif baru dari sepakbola Denmark yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan signifikan. Denmark dikenal menghasilkan pemain-pemain berkualitas dengan teknik dasar yang solid dan mental bertarung yang kuat—nilai-nilai yang cocok dengan filosofi sepakbola Jerman.
Harapan untuk Masa Depan Leverkusen
Keputusan manajemen Leverkusen untuk merekrut Hjulmand menunjukkan perubahan strategi dalam memilih pelatih. Setelah mencoba pelatih dengan reputasi besar seperti Ten Hag, mereka kini beralih kepada figur yang mungkin kurang dikenal tetapi memiliki rekam jejak yang konsisten dalam membangun tim.
Para suporter Leverkusen tentu berharap Hjulmand dapat membawa stabilitas yang dibutuhkan klub. Dengan squad yang masih diisi oleh pemain-pemain berkualitas seperti Florian Wirtz, Jonathan Tah, dan pemain muda berbakat lainnya, Leverkusen memiliki fondasi yang kuat untuk kembali bersaing di papan atas Bundesliga dan kompetisi Eropa.
Kedatangan Hjulmand juga bisa menjadi angin segar bagi perkembangan pemain muda di akademi Leverkusen. Pengalamannya bekerja dengan pemain muda di Denmark menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan dalam mengembangkan talenta-talenta muda menjadi pemain profesional yang siap bersaing di level tertinggi.
Masa depan Bayer Leverkusen di tangan Kasper Hjulmand memang masih penuh dengan tanda tanya. Namun, dengan pengalaman, dedikasi, dan gaya kepelatihan yang ia miliki, tidak menutup kemungkinan bahwa pria Denmark ini justru bisa menjadi jawaban yang tepat untuk membawa “Werkself” kembali ke jalur kesuksesan. Semua mata sekarang tertuju pada pertandingan perdana melawan Eintracht Frankfurt—saat dimana Hjulmand akan mulai menorehkan sejarah barunya di Bundesliga.