
Crystal Palace ke Conference League: Dampak Putusan CAS bagi Klub dan Suporter
Crystal Palace akhirnya menerima bahwa musim ini mereka akan berlaga di Conference League setelah Court of Arbitration for Sport CAS menolak banding mereka mengenai aturan kepemilikan ganda. Keputusan ini datang setelah UEFA menilai Palace tidak memenuhi syarat karena adanya kepemilikan ganda yang tidak sesuai dengan aturan UEFA. Pengumuman ini juga berarti Nottingham Forest, yang finis di posisi ketujuh Premier League musim lalu, berhak melangkah ke Europa League sebagai pengganti Palace.
Putusan CAS menyatakan bahwa John Textor, pendiri Eagle Football Holdings, memiliki saham di Crystal Palace dan Olympique Lyonnais serta menjadi anggota dewan dengan pengaruh decisif pada kedua klub pada tanggal penilaian. Secara tegas, panel CAS menolak klaim Palace mengenai perlakuan tidak adil dan menegaskan bahwa regulasi multi klub tidak memberikan kelonggaran bagi klub yang tidak mematuhi pada tanggal evaluasi.
Keputusan ini membawa perubahan besar pada jalannya musim Eropa Palace dan menampar sisi finansial klub. Palace diperkirakan bisa kehilangan hingga sekitar 20 juta pound karena tidak lagi bersaing di Europa League, yang sebelumnya memberikan potensi pendapatan besar dari hak siar, sponsor, dan tiket. Namun, mereka tetap bisa memanfaatkan kesempatan di level konferensi Eropa melalui jalur kualifikasi, meski dengan tantangan yang lebih besar.
Apa arti putusan ini bagi masa depan Palace secara finansial dan kompetitif
Secara finansial, berpartisipasi di Europa League biasanya membawa manfaat pendapatan yang signifikan. Ketika Palace turun ke Conference League, sumber pendapatan mereka berpotensi berkurang, meskipun masih ada peluang untuk mendapatkan penghasilan dari hak siar, sponsor, dan sponsor tambahan di kompetisi yang lebih rendah. Turnamen Conference League juga memberikan peluang bagi klub untuk menorehkan prestasi Eropa meski di level yang berbeda, serta menjaga ritme persaingan internasional bagi para pemain muda maupun regu senior.
Secara kompetitif, Palace tetap memiliki jalur menuju fase grup Conference League melalui dua leg playoff menghadapi pemenang dari dua tim yang sedang bertarung di kualifikasi. Dalam konteks musim ini, lawan mereka berasal dari hasil pertandingan antara FC Midtjylland dan Fredrikstad FK, dengan opsi lawan tergantung hasil itu. Skenario ini menuntut Palace tampil konsisten sejak babak awal untuk menjaga peluang lolos ke fase grup.
Apa yang akan terjadi di lapangan dan bagaimana para penggemar merespons
Di lapangan, fokus Palace sekarang adalah mempersiapkan diri untuk babak kualifikasi Conference League. Meksi tidak berada di level tertinggi Europa League, pertandingan Eropa tetap menjadi sorotan utama, menawarkan panggung untuk menunjukkan kualitas tim di level internasional. Bagi para penggemar, perjalanan Eropa Palace tetap menarik karena suasana kompetisi tetap hidup meski dengan format dan tingkat persaingan yang berbeda. Di saat bersamaan, gelombang dukungan fans bisa memicu semangat tim untuk tampil lebih bagus di Premier League dan kompetisi domestik.
Di balik layar, Palace juga mempertimbangkan aspek hukum lebih lanjut. Klub telah menyatakan akan meninjau temuan CAS secara menyeluruh dan tidak menutup kemungkinan mengajukan klaim ganti rugi tambahan jika ada kerugian yang dianggap tidak adil. Sementara itu, Nottingham Forest mendapatkan tiket ke Europa League sebagai konsekuensi langsung dari putusan CAS, yang menambah dinamika persaingan Eropa musim ini.
Apa arti semua ini bagi masa depan Palace dan lanskap Eropa
Secara singkat, perubahan ini menandai pergeseran penting bagi Palace. Mereka tetap berpeluang menorehkan prestasi di kompetisi Eropa, meski dengan format yang berbeda dan kemungkinan pendapatan yang lebih rendah. Bagi para penggemar, ini adalah kesempatan untuk mendukung tim dalam perjalanan Eropa yang masih menarik, sambil mengikuti perkembangan regulasi kepemilikan klub yang bisa berdampak pada klub-klub besar maupun kecil di masa depan. Dalam konteks yang lebih luas, kasus ini menyoroti bagaimana kepemilikan ganda di klub sepak bola bisa mempengaruhi perjalanan kompetisi dan bagaimana badan penyelesaian sengketa olahraga berperan dalam menjaga integritas regulasi.
Palace sempat menambah kebanggaan sejak musim lalu dengan kemenangan di Community Shield melawan Liverpool setelah memenangkan FA Cup, menambah rangkaian momen positif bagi klub di tengah dinamika di luar lapangan. Kini fokus mereka adalah menata kembali langkah di kompetisi Eropa level kedua untuk musim 2025/2026 sambil memantau perkembangan hukum yang mungkin muncul di masa mendatang.
Penetapan ini jelas memberi pembelajaran bagi klub-klub lain tentang pentingnya mematuhi aturan kepemilikan ganda di kancah Eropa. Bagi penggemar, layar kaca dan stadion akan tetap menjadi tempat berkumpul untuk merayakan dan mendukung tim, karena sepak bola Eropa tetap hidup melalui cerita-cerita seperti ini yang membuat musim baru semakin menarik untuk diikuti.