
BeTA Lolos Delapan Besar Nusantara Open 2025, Hadapi Chonburi FC
BeTA, singkatan dari Akademi Bintang Timur Atambua, berhasil menembus babak delapan besar Nusantara Open 2025 yang dikenal juga dengan sebutan Piala Prabowo. Langkah yang diambil BeTA terasa impresif karena mereka menahan salah satu tim kuat, Perseden Denpasar, dalam kontes grup yang berlangsung sengit. Rekap persaingan tiga laga mereka menunjukkan pola keberhasilan yang cukup konsisten, dengan satu kemenangan dan dua hasil imbang yang membawa mereka melaju ke babak berikutnya.
Dalam tiga pertandingan yang dimainkan BeTA, catatan hasilnya adalah satu kemenangan atas PS Ambon serta dua hasil imbang melawan Persib Bandung dan Perseden Denpasar. Hasil imbang dengan Persib Bandung menegaskan kemampuan BeTA untuk bertahan dan mengatur tempo di level kompetisi regional yang kompetitif, sementara kemenangan atas Ambon memperlihatkan kemampuan mereka untuk menjinakkan lawan dengan permainan yang terukur. Keseluruhan performa ini cukup untuk memastikan BeTA mendapat tiket ke perempat final Nusantara Open 2025.
Di babak delapan besar, BeTA telah dinanti pertemuan dengan perwakilan Thailand, Chonburi FC. Pertandingan kontra Chonburi FC dijadwalkan pada Minggu, 31 Agustus, di Lapangan Garudayaksa Bekasi. Pertemuan ini dipandang sebagai ujian penting bagi BeTA untuk menunjukkan kualitas mereka di level yang lebih tinggi sambil memperlihatkan identitas permainan yang selama ini mereka bangun di akademi yang berbasis di daerah perbatasan Indonesia–Timor Leste.
BeTA berasal dari Kupang, NTT, dan menjadi satu-satunya akademi sepak bola yang diundang ke Nusantara Open Piala Prabowo 2025 dari wilayah perbatasan. Kehadiran BeTA memberikan sorotan positif pada potensi sepak bola di daerah yang secara budaya dan geografis memiliki dinamika unik. Keberadaan akademi ini juga menjadi cermin bagaimana pembinaan sejak usia dini dapat membentuk peluang bagi talenta muda agar bisa bersaing di level nasional maupun internasional.
Manager BeTA, Fhyto, mengungkapkan kebanggaan serta optimisme timnya. Ia menilai pertemuan dengan tim internasional seperti Chonburi FC sebagai pengalaman berharga bagi para pemain muda. Kata kata Fhyto menenangkan para pendukung bahwa perjalanan ini bukan sekadar hasil akhir, melainkan proses pembelajaran yang bisa memperkaya karakter dan gaya bermain para pemain BeTA di masa depan.
Dari sisi taktik, BeTA dikenal mengandalkan gaya bermain full-pressing pada fase penyerangan dan serangan balik cepat saat transisi. Strategi ini selaras dengan filosofi BeTA yang telah mereka terapkan sejak jenjang junior hingga level senior. Full-pressing membuat lawan sering kehilangan ritme, sedangkan serangan balik cepat memanfaatkan kecepatan para pemain sayap dan lini tengah BeTA. Kombinasi ini diharapkan bisa menjadi kunci menghadapi Chonburi FC yang memiliki tradisi teknis dan kebugaran fisik yang baik di kompetisi regional Asia Tenggara.
Melihat peluang di babak perempat final, BeTA tidak sekadar menargetkan hasil. Mereka juga melihat kesempatan untuk menambah pengalaman melakoni pertandingan berhadapan dengan tim internasional. Hal ini bisa berdampak positif pada pengembangan para pemain muda BeTA, termasuk peningkatan kesiapan mental, kemampuan membaca permainan lawan, serta peningkatan disiplin taktis di atas lapangan. Para penggemar BeTA di Kupang dan sekitarnya pun diharap bisa memberi dukungan penuh kepada tim kesayangan mereka saat menghadapi tantangan Chonburi FC.
Secara praktis, duel melawan Chonburi FC memperlihatkan beberapa hal yang patut diwaspadai BeTA. Pertahanan Chonburi FC biasanya kompak dan disiplin, sementara lini serang mereka memiliki kedalaman yang cukup untuk membongkar pertahanan lawan lewat kombinasi teknik dan ritme permainan. Bagi BeTA, fokus pada guard pressure di lini tengah, komunikasi antar lini, serta kecepatan transisi dari bertahan ke menyerang menjadi faktor kunci. Jika BeTA bisa menjaga ritme permainan, memanfaatkan peluang di momen transisi, dan menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan, peluang mereka untuk lolos ke babak berikutnya tetap terbuka lebar.
Keberhasilan BeTA menembus babak delapan besar juga memberi dampak positif bagi komunitas sepak bola di daerah perbatasan. Ini merupakan contoh nyata bahwa bakat lokal bisa tumbuh dan berkembang melalui program pembinaan yang terstruktur. Keberadaan akademi semacam BeTA juga mendorong semakin banyak pelajar muda untuk memasuki jalur profesional, membangun ekosistem sepak bola yang lebih berkelanjutan di wilayah Indonesia bagian timur.
Penggemar dan pendukung dapat menantikan laga yang penuh ketegangan pada Minggu 31 Agustus. Meski menjadi tamu bagi lawan internasional, BeTA membawa semangat dan potensi besar untuk menunjukkan bahwa sepak bola dari daerah perbatasan pun bisa bersaing di level nasional maupun regional. Dukungan publik, sinergi antara pelatih, manajemen, dan para pemain menjadi bagian penting dari upaya meraih kemenangan yang tak hanya berarti skor, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda di BeTA dan komunitas sepak bola Indonesia secara luas.
Di akhir pekan yang penuh harapan ini, publik bisa menyaksikan bagaimana BeTA terus mengasah identitas futbol mereka. Baik melalui pressing agresif, permainan transisi cepat, maupun semangat kebersamaan di dalam tim, BeTA tetap siap menunjukkan bahwa potensi sepak bola Indonesia bisa lahir dari tempat tempat yang tak selalu berada di kota besar. Nusantara Open 2025 bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga panggung untuk memperlihatkan bagaimana talenta lokal dari daerah perbatasan bisa bersinar di kancah nasional maupun internasional.