
Dewa United Mulai Buruk di BR1 2025/26, Siap Bangkit Hadapi Arema
Musim BR1 Super League 2025/2026 belum berjalan seperti yang diinginkan oleh Dewa United. Pelatih Jan Olde Riekerink dengan jujur mengakui bahwa start musim timnya tergolong mengecewakan. Dari empat pertandingan yang telah dilalui, Dewa United mencatat satu kemenangan dan три kekalahan, sebuah awal musim yang jauh dari target yang mereka tetapkan di awal kompetisi. Lokasi pertandingan terakhir juga menjadi catatan penting: Dewa United tumbang 1-3 dari Persija Jakarta di Banten International Stadium, Serang. Kelemahan yang terlihat dalam beberapa laga pertama membuat semua pihak di tim ini menatap serius ke depan, terutama untuk menjaga momentum di kompetisi yang berjalan ketat.
Evaluasi Performa Terbaru dan Kata Satria Pelatih
Riekerink menegaskan bahwa ini adalah start tahun ketiga berturut-turut yang tidak bagus untuk Dewa United. Ia menekankan bahwa tim perlu bekerja jauh lebih keras jika ingin mencapai target di akhir musim. Fokus utamanya adalah membangun konsistensi di berbagai lini, menjaga ritme permainan, dan meningkatkan kemampuan menutup celah saat laga berlangsung. Pernyataan pelatih ini menunjukkan tekad untuk melakukan evaluasi menyeluruh pada skuat saat ini, termasuk evaluasi kebugaran, kedalaman skuad, serta kebijakan rotasi pemain agar performa tetap segar selama kompetisi berjalan.
Di tengah upaya membangun kembali performa, Riekerink juga menyoroti dinamika lain di sepak bola Indonesia. Ia menyoroti kenyataan bahwa Persija Jakarta memiliki banyak pemain Brasil—diperkirakan sekitar sepuluh orang—yang memberi nuansa berbeda pada permainan mereka. Ia menuturkan bahwa pengaruh gaya bermain Amerika Selatan saat ini cukup terasa di level Liga Indonesia, namun pada akhirnya papan skor tetap menjadi penilaian utama bagi semua orang terkait hasil pertandingan. Penilaian ini menegaskan bahwa meski ada faktor gaya permainan yang beragam, hasil akhir tetap menjadi ukuran utama bagi klub dan pelatih untuk mengukur kemajuan.
Pengaruh Persija dan Tantangan Gaya Brasil pada Sepak Bola Indonesia
Pertandingan kontra Persija Jakarta menyoroti dinamika kompetisi di BR1. Kehadiran banyak pemain Brasil sering dikaitkan dengan gaya permainan teknik, kecepatan, dan kemampuan mengolah bola dalam ruang sempit. Siku-siku pertandingan menjadi ajang uji bagi tim lawan untuk menyesuaikan diri dengan ritme yang dibawa oleh tim-tim dengan basis Brasil seperti Persija. Meski begitu, hasil akhir tidak bisa diprediksi hanya dari faktor gaya saja; kedalaman skuat, koordinasi lini belakang, serta kreativitas di lini serang tetap menjadi penentu utama. Dewa United sendiri perlu mencari keseimbangan antara menyerang dengan intensitas dan bertahan tanpa kehilangan konsentrasi saat laga berjalan.
Langkah Selanjutnya: Menyambut Arema FC Sesudah FIFA Match Day
Di saat kompetisi menjalani jeda internasional dengan adanya FIFA Match Day, Dewa United sudah menyiapkan diri untuk perjalanan tandang berikutnya ke Arema FC pada 13 September. Laga tandang melawan Arema akan menjadi ujian penting untuk tim yang tengah mencoba memperbaiki ritme permainan dan membangun kepercayaan diri. Pelatih dan pemain diyakini akan memanfaatkan jeda ini untuk menata ulang strategi, memperbaiki transisi, serta menjaga fokus agar tidak kehilangan momen karena jeda internasional. Kemenangan atau setidaknya hasil positif di laga away ini sangat penting untuk mematahkan tren buruk dan mengembalikan kepercayaan diri skuad jelang bagian krusial musim.
Yang menjadi fokus utama bagi Dewa United adalah menjaga pola permainan yang lebih konsisten, meningkatkan kerja sama antarlini, dan memanfaatkan peluang dengan lebih efektif. Pelatih yakin bahwa dengan fokus pada detail kecil—seperti pergerakan tanpa bola, pressing yang tepat, serta perbaikan pada pelanggaran bebas dan serangan balik cepat—tim bisa mulai membangun fondasi yang lebih kuat untuk sisa musim. Dukungan dari suporter juga diharapkan menjadi sumber motivasi ekstra bagi pemain untuk menunjukkan perubahan positif di lapangan.
Penutupnya, ini adalah momen penting bagi Dewa United untuk menunjukkan bahwa mereka bisa bangkit dari awal musim yang tidak berjalan mulus. Meskipun menghadapi tantangan sejak awal, peluang untuk memperbaiki diri selalu ada di setiap pertandingan. Dengan kerja keras, fokus pada detail, serta adaptasi terhadap dinamika permainan yang ada—terlebih menilai pengaruh gaya Brasil di kompetisi—Dewa United berpeluang membalik keadaan dan membangun momentum yang dibutuhkan untuk mengejar target akhir musim.