
Eze Jadi Target Arsenal Sebelum Derby Melawan Man United
Musim baru Arsenal semakin dekat, dan persiapan mereka menghadapi laga pembuka Premier League melawan Manchester United di Old Trafford makin intens. Setelah penampilan gemilang di pramusim, The Gunners menatap peluang untuk meraih trofi besar musim ini, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas skuat dan kedalaman lini serang maupun lini tengah.
Selama beberapa bulan terakhir, manajemen Arsenal telah menambah beberapa nama ke dalam skuad. Hingga kini, klub London Utara itu telah meresmikan enam pembelian untuk musim 2025/26: Martin Zubimendi di lini tengah, Noni Madueke sebagai opsi sayap berkecepatan, Christian Norgaard sebagai pelapis gelandang, Cristhian Mosquera sebagai talenta muda, Viktor Gyokeres sebagai solusi striker, serta Kepa Arrizabalaga untuk menjaga gawang. Kehadiran mereka memberi Arsenal alternatif tak hanya di starting XI, tetapi juga kedalaman tim untuk menghadapi jadwal yang padat sepanjang musim.
Di tengah suasana transfer yang masih terbuka lebar, ada satu nama yang menjadi perbincangan hangat di kalangan fans dan media: Eberechi Eze dari Crystal Palace. Spekulasi soal kepindahan playmaker berusia 26 tahun itu mencuat lagi dan semakin banyak laporan yang menyebut Eze bisa menjadi solusi kreatif bagi lini serang Arsenal. Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi dari kedua klub, dan transfer tersebut masih menjadi tanda tanya besar apakah bisa selesai sebelum jendela transfer ditutup.
Mengapa Eberechi Eze Jadi Kandidat Utama
Eze dikenal sebagai pemain cepat, lincah, dan punya kemampuan mengubah arah serangan dengan dribel serta kualiti finishing yang cukup konsisten. Pengalaman bermain di kompetisi Inggris sejak debutnya membuatnya punya pemahaman yang baik terhadap ritme Premier League, termasuk tekanan fisik dan ruang gerak yang sering berubah di level atas. Selain itu, versatility-nya sangat berharga bagi Arsenal. Ia bisa dimainkan sebagai penyerang sayap di sisi kanan atau kiri, maupun sebagai gelandang serang yang bisa beroperasi di area antara lini tengah dan penyerang utama.
Bagi Arsenal, kehadiran Eze bisa meredam beban pada Bukayo Saka dan memperluas opsi serangan. Ia memiliki kemampuan untuk mempenetrasi pertahanan lawan dengan kecepatan, membuka ruang bagi lini tengah untuk melancarkan operan kunci, serta merangkum pergerakan di sektor sayap untuk menciptakan peluang-peluang berbahaya. Dari sisi taktis, Eze bisa melengkapi gaya permainan yang selama ini dipakai Mikel Arteta, yaitu permainan cepat, transisi vertikal, dan pressing yang terukur di lini tengah lawan.
Selain itu, kedatangan Eze juga bisa memberikan dampak positif pada keseimbangan skuad. Dengan adanya variasi peran, pelatih bisa menyiapkan beberapa skema tanpa kehilangan intensitas serangan. Misalnya, jika Gyokeres berposisi sebagai ujung tombak tradisional, Eze bisa diatur sebagai second striker atau sebagai playmaker yang mendistribusikan bola ke sayap-sayap yang memanfaatkan umpan terobosan. Ini akan memberi Arsenal pilihan lebih banyak ketika menghadapi tim yang menumpuk lini pertahanan.
Dampak Praktis pada Skema Arsenal
Secara praktis, kehadiran Eze bisa memperkaya opsi taktik Arsenal. Dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang kadang dipakai musim lalu, Eze bisa ditempatkan di belakang striker utama, membangun hubungan dengan gelandang seperti Zubimendi untuk memulai serangan dari lini tengah maupun membebaskan ruang bagi sayap untuk beraksi. Pergerakannya yang cerdas juga bisa memanfaatkan ruang kosong yang sering muncul ketika lawan menumpuk garis tengah, sehingga Arsenal lebih mudah melakukan operan satu-dua dengan tempo cepat. Kemampuan Eze dalam menahan bola dan melibatkan rekan-rekannya di kotak penalti juga berpotensi meningkatkan peluang gol dari set-piece maupun transisi cepat setelah kehilangan bola.
Namun, tetap ada tantangan. Harga transfer yang kompetitif, perkembangan negosiasi dengan Crystal Palace, serta kompatibilitas jangka panjang dengan gaya permainan Arsenal menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Selain itu, kedatangan Eze bisa memengaruhi peran beberapa pemain lain di skuad, sehingga manajemen pelatih perlu menjaga keseimbangan antara menit bermain, kualitas, dan motivasi seluruh pemain.
Tantangan Bursa Transfer dan Rencana Lain
Selain potensi kedatangan Eze, Arsenal kemungkinan harus meninggalkan beberapa pemain sebagai bagian dari menjaga keseimbangan skuad. Nama-nama seperti Oleksandr Zinchenko, Jakub Kiwior, dan Reiss Nelson telah dikaitkan dengan kemungkinan kepindahan dalam beberapa hari ke depan. Nelson sendiri sempat kembali ke Fulham dengan status pinjaman pada musim sebelumnya, namun diagnosis cedera hamstring yang dialaminya bisa memengaruhi rencana transfernya. Zinchenko juga belakangan dihubungkan dengan tujuan lain, sementara Kiwior menarik minat klub-klub luar negeri. Semua ini menambah dinamika pada hari-hari terakhir jendela transfer, dan Arsenal harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil membawa manfaat nyata bagi tim inti.
Dengan tiga minggu tersisa hingga penutupan bursa, Arsenal berpeluang menyelesaikan satu atau dua perekrutan lagi, termasuk Eze, jika semua pihak setuju. Bagi para pendukung, ini adalah periode yang penuh harapan: penambahan kualitas di lini serang bisa menjadi jawaban atas tantangan besar musim ini, terutama dalam persaingan sengit dengan Manchester United dan tim-tim papan atas lainnya. Namun, kesabaran dalam proses negosiasi juga penting untuk memastikan investasi tersebut menghasilkan dampak positif dalam jangka panjang.
Memetakan Harapan Fans dan Masa Depan Arsenal
Bagi penggemar Arsenal, rubik transfer kali ini menjadi ujian kesabaran sekaligus peluang. Jika Eze benar-benar merapat, Arsenal bisa memiliki satu-satunya ancaman serangan kreatif yang bisa mengubah arah permainan dengan satu sentuhan. Namun jika negosiasi berjalan berlarut-larut atau harga transfer membebani, opsi lain di bursa transfer bisa menjadi alternatif yang tidak kalah menarik. Pada akhirnya, tujuan utama tetap sama: membentuk tim yang lebih tajam dan konsisten untuk menapak ke kompetisi domestik maupun Eropa dan menjaga ritme kompetisi sepanjang musim.
Dengan segala dinamika ini, fans Arsenal bisa menantikan kejutan atau konfirmasi resmi kapan pun jendela transfer ditutup. Yang jelas, fokus utama tetap pada persiapan mental dan fisik tim untuk menghadapi laga pembuka melawan Manchester United, sebuah duel yang selalu menjadi penanda awal musim yang menarik bagi Gunners dan pendukung setia mereka.