
LIVERPOOL, ENGLAND - Monday, May 26, 2025: Liverpool's Dominik Szoboszlai celebrates with the trophy during an open top bus parade through the city as the Reds celebrate winning the FA Premier League and becoming Champions of England for the 20th time. (Photo by David Rawcliffe/Propaganda)
Liverpool Buka Musim 2025/26 dengan Kemenangan 4-2 atas Bournemouth
Liverpool membuka kampanye Liga Inggris 2025/26 dengan kemenangan impresif 4-2 di Anfield atas Bournemouth. Gol-gol The Reds dicetak Hugo Ekitike pada menit ke-37 melalui umpan Florian Wirtz, Cody Gakpo pada menit ke-49, Federico Chiesa pada menit ke-88, dan Mohamed Salah pada menit ke-94. Bournemouth membalas dua kali lewat Antoine Semenyo pada menit ke-64 dan ke-76. Laga sempat dihentikan sekitar menit ke-30 karena laporan dugaan tindakan rasisme terhadap Semenyo, sebuah momen yang menambah berat atmosfer di lapangan. Dengan skor akhir 4-2, Liverpool memulai musim baru dengan tiga poin yang sangat berarti di kandang sendiri.
Debut yang Menggembirakan: Ekitike dan Kombinasi dengan Wirtz
Penampilan Hugo Ekitike di laga pembuka ini terasa menjanjikan. Debutnya di Liga Inggris ditandai dengan gol pertama yang menenangkan para pendukung. Gol tersebut lahir dari umpan terukur Florian Wirtz, yang sepanjang pertandingan menawarkan visi distribusi bola yang akurat dari lini tengah. Ekitike menuntaskan peluang dengan tenang, menunjukkan kemampuan membaca situasi di kotak penalti lawan dan kepekaan terhadap ruang yang tepat untuk menuntaskan serangan. Kehadiran Ekitike juga memberi Liverpool variasi serangan yang lebih dinamis, karena ia sering bergerak di antara lini pertahanan Bournemouth untuk menciptakan peluang bagi rekan-rekannya.
Kemudian, di menit-menit berikutnya, kerjasama antara Wirtz dan Ekitike memberi harapan besar bagi Klopp untuk musim ini. Wirtz tidak hanya berperan sebagai kreator, tetapi juga sebagai motor transisi cepat yang menjaga tempo permainan. Keberhasilan Ekitike di laga awal ini bisa jadi sinyal positif bagi pelatih Liverpool dalam mengoptimalkan potensi pemain muda dan veteran di lini serang.
Bournemouth Menjawab: Semenyo Dua Gol dan Perlawanan Gigih
Meski Liverpool tampil dominan, Bournemouth tidak menyerah begitu saja. Antoine Semenyo sukses memperkecil kedudukan pada menit ke-64 dan kemudian menyamakan kedudukan di menit ke-76, memanfaatkan beberapa ruang yang tercipta dari transisi cepat tim tamu. Dua gol Semenyo menunjukkan kualitas finishing yang tajam dan determinasi untuk bangkit dari posisi tertinggal. Poin penting dari babak kedua adalah bagaimana Liverpool harus menjaga fokus setelah gol Semenyo, karena tekanan suporter serta tensi laga bisa mempengaruhi ritme permainan.
Langkah Akhir: Chiesa dan Salah Mengunci Kemenangan
Setelah babak kedua berlangsung sengit, Federico Chiesa menghadirkan gol penentu pada menit ke-88, menyalakan kembali semangat The Reds. Gol tersebut muncul dari peluang yang dibangun lewat ritme serangan cepat Liverpool di sesi akhir, memperlihatkan keseimbangan antara kecepatan dan kepastian penyelesaian akhir. Gol terakhir datang lewat Mohamed Salah pada menit ke-94, menutup pesta gol di Anfield dan mengamankan tiga poin penuh untuk Liverpool. Gol-gol Chiesa dan Salah juga menegaskan bahwa Liverpool memiliki kedalaman skuad yang mampu merubah permainan hingga menit-menit terakhir, sebuah hal yang diidamkan pelatih untuk menjaga momentum sepanjang musim.
Insiden di Tengah Pertandingan dan Dampaknya bagi Tim
Laga ini tidak lepas dari momen dramatis saat sekitar menit ke-30 laporan dugaan tindakan rasisme terhadap Semenyo membuat wasit menghentikan permainan sejenak. Situasi seperti ini selalu menjadi ujian bagi klub untuk menjaga fokus dan menenangkan para pemain. Liverpool, staf kepelatihan, serta pendukung di Anfield menunjukkan komitmen untuk menjaga suasana pertandingan tetap aman dan inklusif. Momen jeda ini, meski singkat, memberi peluang bagi kedua tim untuk menata ulang pola permainan dan memulihkan fokus menjelang babak kedua.
Intisari: Kemenangan Pembuka yang Memberi Harapan
Dengan tiga poin dari laga pembuka ini, Liverpool memberi sinyal kuat bahwa mereka siap bersaing di papan atas Premier League untuk musim 2025/26. Ekitike menunjukkan impresi positif di debutnya, Gakpo konsisten memberi kontribusi, Chiesa tampil sebagai alternatif brilian di lini serang, dan Salah membuktikan ketajaman di akhir laga. Keberhasilan gol-gol dari berbagai pemain juga menegaskan kedalaman skuad yang bisa diandalkan pelatih dalam menghadapi jadwal padat. Meski ada momen kegetiran akibat laporan rasisme, hasil akhir tetap menegaskan bahwa Liverpool memiliki fondasi yang kuat untuk melangkah ke pertandingan-pertandingan berikutnya dengan percaya diri.