
SURAKARTA, INDONESIA - DECEMBER 02: FIFA President, Gianni Infantino and Erick Thohir, Chairman of Football Association of Indonesia acknowledge fans prior to the FIFA U-17 World Cup Final match between Germany and France at Manahan Stadium on December 02, 2023 in Surakarta, Indonesia. (Photo by Alex Caparros - FIFA/FIFA via Getty Images,)
Strategi Jangka Panjang Erick Thohir untuk Sepak Bola Indonesia
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI yang juga pengusaha sukses dan mantan pemilik Inter Milan, sedang membangun fondasi kuat untuk masa depan sepak bola Indonesia. Setelah kemenangan gemilang 5-0 tim Indonesia U23 atas Makau dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Thohir mengungkapkan visi jangka panjang yang berfokus pada pembangunan sistem berkelanjutan.
Fokus pada Olimpiade 2028, Bukan Sekadar Hasil Instan
Yang menarik dari pendekatan Thohir adalah penekanannya pada target jangka panjang. Daripada mengejar hasil instan di Piala Asia U-23 tahun ini, ia justru memprioritaskan persiapan menuju Olimpiade 2028. Ini menunjukkan perubahan mindset dari sekadar mencari kemenangan jangka pendek menuju pembangunan sistem yang berkelanjutan.
“Konsistensi formasi dan konsep bermain untuk jangka panjang adalah kunci utama,” tegas Thohir. Pendekatan ini mirip dengan sistem yang diterapkan di negara-negara sepak bola maju seperti Jerman dan Jepang, yang fokus pada pengembangan pemain sejak usia dini.
Restrukturisasi Sistem Kepelatihan Berjenjang
Salah satu terobosan signifikan di bawah kepemimpinan Thohir adalah pembentukan sistem kepelatihan berjenjang. PSSI kini memiliki direktur teknik dengan kontrak empat tahun dan pelatih dengan kontrak dua tahun. Struktur ini memastikan stabilitas dan kontinuitas dalam pengembangan tim nasional.
Direktur teknik bertanggung jawab menyusun filosofi permainan yang konsisten across semua level tim nasional, dari usia dini hingga senior. Sementara pelatih fokus pada implementasi taktis dan pembinaan pemain. Pembagian peran ini diharapkan dapat menciptakan identitas permainan Indonesia yang khas dan konsisten.
Persiapan Menghadapi Tantangan Berat
Meski senang dengan kemenangan atas Makau, Thohir menyadari bahwa pertandingan sesungguhnya akan datang ketika menghadapi Korea Selatan. Saat ini, Indonesia berada di posisi kedua Grup J dengan 4 poin, tertinggal 2 poin dari Korea Selatan yang memimpin dengan 6 poin.
“Laga melawan Korea Selatan akan menjadi pertandingan penentuan yang sesungguhnya,” ujar Thohir. Pernyataan ini menunjukkan kesadaran akan level kompetisi yang harus dihadapi dan pentingnya persiapan matang untuk menghadapi tim-tim kuat Asia.
Timnas Senior Juga Tidak Terlupakan
Sementara fokus pada tim U23, Thohir juga memperhatikan perkembangan timnas senior. Indonesia akan melawan Lebanon dalam laga uji coba sebagai bahan evaluasi menjelang kualifikasi Piala Dunia 2026. Pendekatan ini menunjukkan komitmen untuk mengembangkan semua level tim nasional secara paralel.
Laga uji coba terhadap Lebanon menjadi penting untuk menguji kekuatan tim dan menyempurnakan strategi sebelum menghadapi tantangan kualifikasi Piala Dunia yang tentunya akan lebih berat.
Visi Beyond Sepak Bola
Latar belakang Thohir sebagai pengusaha sukses di berbagai bidang membawa perspektif baru dalam pengelolaan sepak bola Indonesia. Pengalamannya sebagai pemilik Inter Milan dan D.C. United memberinya wawasan berharga tentang manajemen klub sepak bola tingkat dunia.
Ia memahami bahwa kesuksesan sepak bola tidak hanya diukur dari hasil di lapangan, tetapi juga dari pembangunan infrastruktur, sistem pengembangan pemain, dan manajemen yang profesional. Pendekatan bisnis yang ia terapkan di PSSI diharapkan dapat membawa perubahan fundamental dalam sepak bola Indonesia.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan strategi jangka panjang yang dirancang Thohir, masa depan sepak bola Indonesia terlihat cerah. Fokus pada pengembangan sistem daripada hasil instan, investasi dalam pembinaan usia dini, dan profesionalisasi manajemen menjadi pondasi yang kuat.
Target Olimpiade 2028 mungkin masih jauh, tetapi perjalanan panjang dimulai dengan langkah-langkah kecil yang konsisten. Kemenangan atas Makau adalah awal yang baik, tetapi yang lebih penting adalah konsistensi dalam menerapkan filosofi dan sistem yang telah dirancang.
Dukungan dari semua pihak – pemerintah, sponsor, media, dan terutama fans – akan menjadi crucial dalam mewujudkan visi besar Erick Thohir untuk sepak bola Indonesia. Bersama-sama, bukan tidak mungkin Indonesia suatu hari nanti bisa bersaing dengan tim-tim terbaik Asia bahkan dunia.